lifetrick.id – Fakta Disinhibited Social Engagement Disorder dan Rentan Dialami Anak. Kebanyakan anak-anak kecil secara naluriah berhati-hati dengan orang dewasa yang mereka tidak memiliki gagasan yang paling kabur. Kecemasan terhadap orang luar sebagian besar menguntungkan dan menunjukkan cara berperilaku yang solid. Meskipun demikian, anak-anak dengan masalah komitmen sosial tanpa hambatan tidak menunjukkan “ketakutan” terhadap orang luar seperti anak-anak secara keseluruhan.
Masalah komitmen sosial tanpa hambatan (DSED) adalah ketidakpedulian relasional yang digambarkan oleh masalah yang membingkai ikatan yang dekat dengan rumah dengan orang lain. Kondisi ini lebih normal pada anak kecil yang mengalami pengabaian, cedera, atau penyalahgunaan.
Menurut catatan di Diary of the American Foundation of Youngster and Juvenile Psychiatry, meskipun tidak takut dengan orang luar, anak-anak dengan gejala DSED dapat benar-benar ramah di sekitar orang yang tidak mereka kenal. Dengan demikian, mereka tidak akan menahan diri untuk masuk ke kendaraan yang lebih aneh atau menerima lamaran dari orang luar.
1. Gejala
Anak-anak dengan DSED tidak diragukan lagi dapat bersikap ramah, terbuka, dan berkomunikasi dengan orang luar. The Indicative and Measurable Manual of Mental Problems (DSM-5) mengklasifikasikan DSED sebagai kesimpulan independen, dengan efek samping eksplisit yang meliputi:
Keramahan yang tidak perlu kepada orang luar.
Tidak adanya batasan sosial.
Jangan ragu untuk dan berpartisipasi dalam komunikasi dengan orang dewasa yang tidak mereka ketahui.
Cara berperilaku verbal atau aktual yang terlalu dikenali terhadap orang luar.
Kemampuan untuk pergi dengan orang dewasa yang tidak jelas secara meyakinkan.
2. Penyebab
DSED dapat disebabkan oleh ketidakpedulian selama tahap awal atau masa muda. Untuk anak-anak tertentu, kondisi ini terjadi ketika mereka tidak memiliki figur orang tua yang kuat di fase awal kehidupan. Sebenarnya, wali (pada umumnya wali) diharapkan untuk mengatasi masalah anak-anak, menginvestasikan energi, memberikan makanan, tempat tinggal yang sah, dan jaminan harian yang ideal.
Meskipun diabaikan, komponen cedera jiwa muda juga berperan dalam peningkatan DSED. Ini mencakup beberapa kondisi atau kesempatan, misalnya,
- Kepergian orang tua.
- Dibesarkan tanpa henti oleh wali dengan latar belakang yang ditandai dengan penyalahgunaan zat.
- Perilaku cabul.
- Tumbuh dan besar tanpa wali (misalnya di rumah singgah).
3. Diagnosis
DSED awalnya dianggap sebagai subtipe dari masalah emosional yang responsif. Bagaimanapun, sampai sekarang DSM-5 telah memerintahkannya sebagai kondisi independen.
Untuk memenuhi standar demonstratif untuk DSED, seorang anak harus menunjukkan contoh perilaku yang mencakup mendekat dan berinteraksi dengan orang dewasa baru. Selain itu, juga menunjukkan cara berperilaku verbal atau aktual yang terlalu mengenal orang lain yang tidak sesuai dengan batasan sosial.
Selain memenuhi aturan perilaku, seorang anak juga harus memiliki latar belakang yang ditandai dengan ketidakpedulian. Keadaan ini mengacu pada pengabaian sosial, iklim negatif, dan perubahan dalam desain pengasuhan.
Dengan asumsi anak menunjukkan efek samping perilaku selama lebih dari setahun, masalahnya dianggap konstan. Sementara itu, ketika anak menunjukkan semua efek samping pada tingkat yang cukup signifikan, itu telah memasuki tahap ekstrim.
4. Dampak
Anak-anak kecil harus memiliki perasaan takut terhadap orang luar, termasuk individu yang mungkin benar-benar menyakiti mereka. Sementara itu, membesarkan anak dengan DSED bisa sangat menantang untuk dijalani.
Tokoh orang tua yang benar-benar fokus pada anak-anak dengan DSED harus tetap waspada dalam upaya mereka untuk mengawasi anak-anak. Menjamin anak-anak “dilindungi” dengan syafaat yang tepat dapat membantu mengalihkan anak-anak dari keadaan berbahaya (bekerja sama dengan orang luar).
5. Perawatan
Setelah mendapatkan kesimpulan resmi dari dokter spesialis, upaya berikut adalah menentukan perawatan yang tepat. Anak-anak dengan DSED membutuhkan perhatian tetap dari wali yang benar-benar stabil.
Masalah ini tidak secara konsekuen bergerak. Jadi harus ada partisipasi besar di antara wali dan organisasi spesialis kesejahteraan anak. Perawatan mahir itu sendiri biasanya terdiri dari perawatan dan rencana perawatan berbasis individu.
Beberapa tips berikut dapat diterapkan untuk membantu membatasi DSED pada anak-anak, termasuk:
- Tetapkan asumsi yang masuk akal untuk anak Anda. Jadi, ketika seorang anak membutuhkan sesuatu, dia tahu siapa yang bisa dia minta bantuan.
- Lakukan perawatan terus-menerus, karena perubahan menghabiskan sebagian besar hari.
- Jadikan latihan positif sebagai hal yang normal yang perlu dilakukan anak-anak secara konsisten.
Jika seorang anak menunjukkan efek samping dari masalah komitmen sosial yang tidak terkendali, wali (baik wali atau teman dan keluarga mereka) perlu berbicara dengan ahli klinis terkait. Karena ada potensi efek yang membahayakan anak-anak, perlu penanganan cepat. Spesialis akan membantu dengan memajukan kesimpulan dan kemudian memutuskan perawatan sesuai kondisi anak.