lifetrick.id – Ini Penyebab Stunting Jadi Masalah Kesehatan Serius. Penundaan pertumbuhan sering diidentifikasi dengan masalah tinggi anak -anak yang tidak optimal. Faktanya, dampak penundaan penundaan lebih dari itu. Penundaan penundaan anak tidak hanya memiliki dampak dalam jangka pendek, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang sampai mereka adalah orang dewasa. Itulah sebabnya penundaan pertumbuhan adalah masalah kesehatan yang serius.
Pemerintah memperhatikan masalah keterlambatan di Indonesia dengan harapan mengurangi jumlah anak yang mengalami keterlambatan dalam keterlambatan. Apakah Anda ingin tahu lebih banyak mengapa penundaan penundaan adalah masalah kesehatan yang serius? Penjelasan berikut!
1. Mengenal stunting
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penundaan pertumbuhan adalah masalah malnutrisi kronis karena kurangnya asupan gizi untuk waktu yang lama. Kondisi ini menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak -anak, yaitu, ketinggian anak yang lebih rendah dari usia anak -anak seusia mereka.
Berdasarkan data SSGI pada tahun 2021 yang dikutip di halaman Wakil Presiden Sekretariat, prevalensi keterlambatan nasional di Indonesia adalah 24,4 persen. Oleh karena itu, pemerintah telah mendirikan 12 provinsi prioritas untuk mempercepat penurunan keterlambatan keterlambatan pada tahun 2022. Selain Kementerian Kesehatan, Kementerian Kesehatan ditujukan untuk penurunan penundaan dari 24 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024.
2. Penyebab stunting
Direktorat Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dari Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa keterlambatan keterlambatan tersebut disebabkan oleh asupan nutrisi yang diberikan dalam periode waktu yang lama tidak diperlukan. Menurut halaman Kementerian Kesehatan, kekurangan gizi untuk waktu yang lama terjadi dari janin di dalam rahim dan melanjutkan ke awal kehidupan anak, yang merupakan 1000 hari pertama kelahiran.
Penyebabnya, akses rendah ke makanan nutrisi, asupan vitamin dan mineral yang rendah dan tidak beragam makanan. Kurangnya asupan gizi pada anak -anak juga merupakan penyebab keterlambatan keterlambatan anak -anak. Selain itu, ibu yang remaja, atau selama kehamilan dan menyusui, kurangnya nutrisi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan anak -anak.
UNICEF juga menjelaskan hal yang sama, bahwa keterlambatan keterlambatan dimulai dengan ide -ide yang terbentuk sebelumnya ketika wanita muda yang kemudian menjadi ibu dengan kondisi gizi dan anemia dan melanjutkan ketika bayi menerima nutrisi yang cukup. Kondisi penundaan tidak dapat diubah ketika usia dua tahun.
3. Mengapa stunting menjadi masalah yang serius?
Penundaan penundaan adalah ancaman besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Karena, anak -anak dengan keterlambatan penundaan tidak hanya terganggu oleh pertumbuhan fisik mereka, tetapi juga terganggu oleh perkembangan otak mereka.
Perkembangan otak yang terganggu tentu menghambat keterampilan dan prestasi anak -anak di sekolah. Tidak hanya masa kanak -kanak, penundaan pertumbuhan juga menghambat produktivitas dan kreativitas ketika mereka produktif.
4. Stunting juga meningkatkan risiko penyakit kronis
Penundaan penundaan memiliki berbagai efek samping pada anak -anak. Seperti yang dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa dampak ini adalah perkembangan kognitif yang buruk untuk hilangnya produktivitas.
Tidak hanya memiliki dampak kognitif yang buruk, tetapi mereka juga berisiko mengalami penyakit terkait nutrisi kronis saat dewasa. UNICEF menjelaskan, anak -anak yang mengalami keterlambatan risiko penyakit nutrisi kronis, seperti hipertensi, diabetes dan obesitas.
5. Langkah mencegah stunting
Mengutip halaman Kementerian Kesehatan, Menteri Kesehatan menjelaskan tiga langkah yang diambil oleh Kementerian Kesehatan untuk menghindari keterlambatan keterlambatan. Langkah pertama adalah mengambil tablet untuk menambahkan darah ke wanita muda. Kegiatan ini telah dilakukan mempromosikan program aksi gizi di sekolah -sekolah dengan intervensi untuk memberikan tablet yang menambah darah mingguan untuk wanita muda, melakukan aktivitas fisik dan mengonsumsi makanan nutrisi yang seimbang.
Langkah kedua adalah menghindari keterlambatan keterlambatan dalam memberikan tablet untuk menambahkan darah, pemeriksaan kehamilan dan makanan tambahan untuk wanita hamil. Menteri Kesehatan menjelaskan bahwa wanita hamil harus dipenuhi dalam nutrisi dan zat besi. Wanita hamil juga harus datang setidaknya 6 kali dalam 9 bulan untuk melihat perkembangan janin.
Langkah ketiga adalah menyediakan makanan tambahan dalam bentuk protein hewani kepada anak -anak dari 6 hingga 24 bulan. Ada beberapa sumber protein hewani dengan harga yang terjangkau dan mudah diperoleh, seperti ikan, telur, ayam, daging, dan susu.
Keterlambatan dalam penundaan bukanlah masalah sepele karena keterlambatan keterlambatan adalah ancaman utama terhadap kualitas sumber daya manusia. Anak -anak dengan keterlambatan penundaan tidak hanya terganggu oleh pertumbuhan fisik mereka, tetapi juga terganggu oleh perkembangan otak mereka, sehingga mengurangi produktivitas mereka. Mereka juga berisiko mengalami penyakit terkait nutrisi kronis saat dewasa.