lifetrick.id – 7 Negara yang Dijajah Oleh Belanda Selain Indonesia. Dalam catatan sejarah, Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Selama masa kolonialnya, orang – orang Indonesia dibuat menderita dengan eksploitasi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dilakukan oleh Belanda, disertai dengan berbagai kebijakan yang membahayakan penduduk asli.
Tidak hanya itu, ada banyak masalah kelaparan yang juga dialami oleh orang – orang Indonesia pada waktu itu. Tidak hanya Indonesia pernah dijajah oleh Belanda. Peluncuran dari beberapa sumber, berikut ini adalah negara – negara yang dijajah oleh Belanda selain Negara Indonesia.
1. India
India selalu dikenal sebagai negara yang kaya rempah – rempah. Kekayaan alami yang membuat India menarik untuk mendorong Belanda kepada Inggris untuk mengendalikan wilayah ini. Pada saat itu, Belanda mengendalikan dua kota penting di India, Suratte dan Bengal. Kota yang mereka gunakan sebagai kota dagang.
India dijajah oleh Belanda selama lebih dari 200 tahun, dari 1605 hingga 1825. Kemudian pada abad ke – 19, Inggris berhasil memenangkan India dari Belanda. Kondisi ini juga mempengaruhi kolonialisme Belanda di Indonesia, kehilangan India membuat orang Belanda enggan melepaskan Indonesia. Belanda takut kehilangan potensi besar di sektor perdagangan.
2. Taiwan
Negara berikutnya adalah Taiwan. Dalam melakukan kolonialisme, Belanda tidak mengukur ukuran suatu wilayah, mereka hanya memperhitungkan manfaat yang akan mereka dapatkan. Taiwan dijajah oleh Belanda dari tahun 1624 hingga 1662. Selama waktu itu, Belanda membangun Fort Zeelandia sebagai kantor pusat mereka di Taiwan. Selain itu, Belanda juga menjadikan Taiwan sebagai tempat perdagangan dengan Cina dan juga menuai produk alami tebu dan perdagangan kulit rusa.
3. Brasil
Belanda menjajah Brasil setelah berhasil merebutnya dari Portugis. Kolonialisme ini terjadi dari tahun 1630 hingga 1654. Pada waktu itu, Belanda bersama dengan mitra dagangnya, Dutch West Hindes Company, mengendalikan area strategis Brasil, dari Sergipe ke Maranhao. Penguasaan ini adalah eksploitasi kekayaan alam Brasil. Sumber daya alam yang dieksploitasi adalah kopi, tebu, dan bijih besi.
4. Vietnam
Sama seperti Malaysia, Vietnam memiliki potensi industri sebagai produsen kain sutra. Itulah sebabnya Belanda ingin memonopoli perdagangan di Vietnam bersama dengan sekutu perdagangannya, Dutch East India Company. Bisnis yang mereka buat adalah mengendalikan Pusat Perdagangan Vietnam, Hanoi. Di kota ada banyak pertemuan antara pedagang Asia dan Eropa. Kegiatan monopoli sepenuhnya diawasi oleh Belanda. Ini bertujuan untuk membuat Belanda mendapatkan profil penuh dari monopoli. Periode kolonial Belanda di Vietnam berlangsung pada tahun 1636 hingga 1699.
5. Malaysia
Negara tetangga Indonesia ini tampaknya juga dijajah oleh Belanda. Kolonialisme Belanda di Malaysia bahkan terjadi dua kali. Pertama kali terjadi pada 1641-1795 dan kemudian Belanda berhasil menjajah Malaysia lagi pada tahun 1818-1825. Alasan Belanda ingin mengendalikan Malaysia adalah karena area strategis dan potensi perdagangan rempah – rempah dan sutra di wilayah tersebut.
6. Afrika Selatan
Belanda menjajah Afrika Selatan sejak 1652. Belanda sangat pandai menggunakan daerah yang disebut Cape of Good Hope. Ketika orang lain berasumsi bahwa wilayah ini tidak berguna, mereka membuat Cape of Good Hope sebagai tempat untuk mengisi bahan bakar dan juga tempat transit untuk kapal – kapal Eropa yang ingin melanjutkan perjalanan ke Asia. Oleh karena itu, wilayah ini tiba – tiba menjadi ramai dan memiliki kesempatan untuk menjadi tempat perdagangan. Meskipun pada 1797 Afrika Selatan berhasil ditangkap oleh Inggris, mulai dari 1802 Belanda berhasil mengendalikan wilayah ini lagi. Kolonialisme Belanda tidak hanya dalam bentuk kontrol teritorial. Belanda juga menjadikan orang Afrika Selatan sebagai budak dan mereka juga diperdagangkan ke Eropa. Akhir kolonialisme Belanda di Afrika Selatan terjadi pada tahun 1806.
7. Suriname
Suriname dijajah oleh Belanda dari tahun 1668 hingga 1905. Kolonialisme didasarkan pada sensitivitas Belanda atas potensi ekspor kekayaan alami Suriname, yaitu tebu, kapas, dan kopi. Selama periode kolonial yang panjang, komunitas Suriname mengalami perbudakan yang mengerikan. Banyak dari mereka ditangkap dan kemudian dipekerjakan secara paksa. Tidak hanya melibatkan komunitas Suriname, tampaknya beberapa pekerja paksa adalah orang Jawa yang dibawa oleh Belanda ke Suriname. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa saat ini ada banyak orang di Suriname yang dapat menggunakan orang Jawa dalam kehidupan sehari – hari mereka.