lifetrick.id – Waspadai Efek Samping Melatonin Sebagai Obat Tidur, Yang Perlu Kamu Ketahui. Suplemen melatonin sering digunakan untuk mengobati insomnia. Meski umumnya aman, efek samping melatonin dapat terjadi bila digunakan dalam jangka panjang atau pada dosis yang salah. Bukannya membuat tidur nyenyak, efeknya justru bisa mengganggu tidur.
Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh otak pada malam hari. Hormon ini berperan dalam mengatur ritme sirkadian atau siklus bangun dan tidur, sehingga Anda lebih mudah tertidur di malam hari. Berkat ini, melatonin dalam bentuk suplemen sering digunakan untuk mengobati insomnia.
Terlepas dari manfaatnya, penggunaan melatonin yang tidak tepat sebagai obat tidur bisa berdampak negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi obat ini, alangkah baiknya untuk mengetahui manfaat dan efek samping melatonin terlebih dahulu.
Manfaat Melatonin untuk Masalah Tidur
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hormon melatonin dapat membuat seseorang mengantuk dan mudah tertidur. Inilah sebabnya melatonin dapat digunakan sebagai suplemen atau obat untuk mengatasi berbagai masalah tidur, seperti insomnia, jet lag, dan gangguan fase bangun-tidur tertunda (DSWPD).
Selain untuk mengatasi sulit tidur pada orang dewasa dan lansia, suplemen melatonin juga dapat digunakan untuk mengatasi sulit tidur pada anak, terutama anak dengan kondisi medis tertentu, seperti ADHD dan autisme.
Efek Samping Melatonin
Secara umum, suplemen melatonin dapat diberikan untuk jangka waktu 1-4 minggu. Dalam kondisi tertentu, dokter juga dapat meresepkan suplemen ini hingga 13 minggu. Namun, penggunaan melatonin biasanya baru terasa setelah 1-2 minggu penggunaan.
Dosis yang dianjurkan untuk penggunaan suplemen melatonin untuk orang dewasa adalah 1-2 mg. Sedangkan untuk anak-anak, dosisnya harus disesuaikan dengan usia. Efek mengantuk biasanya akan terasa setelah 1-2 jam mengonsumsi suplemen.
Saat mengonsumsi melatonin lebih dari dosis yang disarankan atau dalam jangka waktu yang lama, seseorang mungkin mengalami efek samping melatonin berikut:
- Sakit kepala atau pusing
- mual
- Keram perut
- Bibir dan mulut kering
- Kulit kering dan gatal
- Sakit otot
- Mimpi buruk
- Kantuk berlebihan di siang hari
- Lebih sering buang air kecil
- Sering mengompol pada anak-anak
Sementara itu, efek samping yang parah juga dapat terjadi pada beberapa orang. Efeknya meliputi:
- Getaran
- Penurunan kualitas penglihatan
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Sensasi seperti mau pingsan
- Kulit memar
- Berdarah
- urin berdarah
- Kekambuhan psoriasis
Penggunaan suplemen melatonin dalam jangka panjang juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan pubertas anak. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa penggunaan melatonin selama 6 bulan atau lebih pada anak dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan pubertas.
Pada lansia, efek samping jangka panjang melatonin yang sering dialami adalah hipotermia dan penurunan tekanan darah.
Perlu juga diperhatikan bahwa suplemen melatonin tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat tertentu, karena berpotensi memicu interaksi obat yang dapat membahayakan tubuh.
Beberapa jenis obat yang dimaksud adalah obat pengencer darah, obat diabetes, obat pengontrol tekanan darah, pil KB, obat epilepsi atau antikonvulsan, dan obat imunosupresan.
Oleh karena itu, untuk mencegah efek samping, Anda tidak dianjurkan mengonsumsi suplemen melatonin tanpa anjuran dokter. Hal ini dikarenakan penentuan dosis dan durasi konsumsi melatonin yang tidak tepat serta konsumsi obat lain secara bersamaan dapat memicu efek samping.
Sebelum mengonsumsi melatonin sebagai obat tidur, alangkah baiknya jika Anda mencoba menerapkan kebiasaan tidur yang sehat atau sleep hygine terlebih dahulu.