lifetrick.id – Kepala Kliyengan seperti Melayang? Mungkin Ini 9 Penyebabnya. Pernahkah Anda tiba merasa kepala seperti melayang atau ringan? Perasaan melayang atau unsteadiness merupakan bagian dari kepala pusing. Ada pula yang menyebutnya kepala kliyengan.
Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa hampir pingsan. Sebenarnya, apa yang menyebabkan terjadinya kondisi ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Apa itu kepala kliyengan?
Kepala kliyengan adalah bagian dari kepala pusing. Istilah ini sering kali digunakan untuk menggambarkan kondisi yang berbeda-beda pada setiap orang.
Pada beberapa orang, kondisi ini digambarkan seperti perasaan hilang keseimbangan serta ingin terjatuh dan pingsan.
Namun, ada pula yang mendeskripsikan kondisi ini dengan kepala seperti melayang atau terasa ringan.
Adapun kondisi ini umum terjadi sebagai gejala dari kondisi kesehatan atau penyakit lain.
Pada umumnya, kepala kliyengan bukanlah tanda atau gejala dari kondisi yang serius, tetapi tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh penyakit yang berbahaya.
Gejala ini juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jangan mengacuhkan gejala pusing atau kepala kliyengan. Gejala ini bisa saja menimbulkan bahaya, seperti terjatuh atau menandakan kondisi yang mengancam jiwa.
Sebaiknya tetap lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan penyebab kepala kliyengan, terutama jika gejala ini terjadi cukup parah.
Apa tanda dan gejala kepala kliyengan?
Kepala kliyengan dapat digambarkan dengan berbagai gejala berikut ini.
- Hilang keseimbangan.
- Kepala seperti melayang atau terasa ringan.
- Kepala terasa berat.
- Merasa ingin pingsan.
- Tubuh atau lingkungan seperti berputar (vertigo).
Gejala tersebut bisa dipicu atau bertambah parah saat Anda berjalan, berdiri, atau menggerakan kepala.
Kepala kliyengan juga bisa muncul bersama dengan gejala lain, seperti mual atau lemas hingga Anda harus duduk atau berbaring.
Kepala seperti melayang bisa terjadi untuk sesaat selama beberapa detik atau cukup lama hingga berhari-hari.
Gejala ini juga bisa mengalami kekambuhan atau terjadi secara hilang timbul.
Apa penyebab kepala kliyengan?
Sensasi kepala kliyengan dapat terjadi sebagai gejala dari berbagai kondisi kesehatan atau penyakit lain yang sedang dialami oleh tubuh.
Berikut beberapa kondisi kesehatan yang umumnya sering menyebabkan kepala kliyengan.
1. Berdiri terlalu cepat
Sistem saraf otonom membantu tubuh untuk mengatur perubahan tekanan darah ketika Anda berdiri.
Seiring bertambahnya usia, sistem ini akan memburuk sehingga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah sementara atau disebut dengan hipotensi ortostatik.
Kepala kliyengan akibat berdiri terlalu cepat juga terjadi karena gaya gravitasi bumi yang menarik paksa aliran darah dalam jumlah besar langsung menuju kaki.
Penumpukan darah di kaki ini menurunkan tekanan darah dan jumlah darah yang dipompa ke otak. Akibatnya, kepala menjadi berkunang, kebingungan, penglihatan kabur, hingga rasa ingin pingsan.
2. Syok karena kaget
Kepala kliyengan bisa muncul saat Anda merasa kaget. Ini disebabkan oleh sistem saraf yang bekerja terlalu aktif.
Sistem saraf otonom membantu tubuh mengatur pergeseran tekanan darah saat Anda berdiri.
Namun, seiring bertambahnya usia, sistem ini dapat memburuk dan menyebabkan penurunan tekanan darah sementara.
Akibatnya, Anda bisa merasa pucat dan pusing berputar saat terjadi pergeseran tekanan darah yang tiba ketika Anda merasa kaget.
3. Efek samping penggunaan obat
Setiap obat memiliki efek samping setelah diminum, salah satunya kepala terasa ringan dan seperti melayang-layang.
Obat yang menimbulkan efek samping tersebut biasanya bekerja dengan menurunkan tekanan darah atau membuat Anda lebih sering buang air kecil (diuretik).
4. Mabuk perjalanan
Orang yang rentan mengalami movement affliction ini biasanya akan merasa pusing, mual dan muntah, dan kelelahan.
Penyebabnya adalah ketidakseragaman antara mata, tubuh, dan telinga ketika mengirimkan sinyal pada otak selama di perjalanan.
5. Dehidrasi
Dehidrasi dapat terjadi ketika suhu udara terlalu panas dan Anda kurang minum. Kondisi ini bisa juga terjadi ketika Anda demam tinggi dan tubuh terus mengeluarkan keringat.
Tanpa cairan yang mencukupi, volume darah akan menurun. Akibatnya, darah yang mengalir ke otak akan berkurang dan menyebabkan kepala terasa melayang.
6. Gula darah rendah
Glukosa adalah makanan utama bagi otak. Ketika asupan gula menurun, kadar gula darah rendah atau hipoglikemia bisa terjadi.
Akibatnya, tubuh, termasuk otak, akan menggunakan energi sesedikit mungkin.
Kondisi ini dapat menyebabkan kepala Anda tiba terasa seolah melayang beserta tubuh berkeringat dan gangguan kecemasan.
7. Penyakit dizziness
Penyebab dizziness adalah masalah pada telinga bagian dalam yang menjaga kesimbangan tubuh.
Telinga bagian dalam Anda memiliki saluran yang terisi oleh cairan. Adanya masalah, kerusakan, atau injury pada bagian ini bisa menyebabkan kesalahan pengiriman sinyal pada batang otak.
Akibatnya, otak akan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sebuah gangguan, sehingga membuat Anda merasa kepala berputar dan perasaan ingin pingsan.
8. Penyakit Meniere
Penyakit Meniere ditandai dengan periode dizziness atau kepala kliyengan yang cukup parah dan dapat berlangsung hingga berjam-jam.
Anda mungkin akan merasakan tekanan yang besar pada satu telinga, sehingga telinga terasa penuh.
Orang dengan penyakit ini diketahui memiliki ekstra cairan di bagian telinga dalam, sehingga fungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh jadi terganggu.
9. Serangan jantung dan stroke
Pada kasus yang parah, kliyengan bisa menjadi tanda dari serangan jantung atau stroke. Biasanya, gejala seperti sesak napas, nyeri dada, atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh akan menyertai.
Namun pada lansia, kepala yang seolah terasa melayang bisa menjadi gejala serangan jantung atau stroke.
Apalagi jika gejala tersebut sangat sering terjadi. Langkah yang withering tepat untuk mengatasinya adalah segera memeriksakan kesehatan Anda ke dokter.
Kapan pergi ke dokter jika kepala seperti melayang?
Meskipun tidak semua penyebab kepala kliyengan membahayakan jiwa, bukan berarti Anda boleh menyepelekannya.
Jangan tunda konsultasi ke dokter jika kepala kliyengan yang Anda alami muncul bersama dengan kondisi berikut.
- Nyeri dada hingga menyebar ke area lengan, leher, dan rahang.
- Mual serta sakit kepala parah.
- Satu sisi tubuh terasa lemah, mati rasa, atau tidak mampu bergerak.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur.
Bagaimana dokter mendiagnosis kepala kliyengan?
Dalam mendiagnosis kepala kliyengan, dokter akan menanyakan seputar gejala apa saja yang dialami. Dokter juga akan menanyakan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, meliputi memeriksa kemampuan berjalan dan menjaga keseimbangan serta melihat fungsi sistem saraf pusat.
Melansir dari Mayo Clinic, untuk memastikan penyebabnya, dokter mungkin juga akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti berikut ini.
- Tes pergerakan mata, dengan meminta Anda mengikuti pergerakan suatu benda, atau dengan memasukan air atau udara ke dalam lubang telinga.
- Tes pergerakan kepala, dengan melakukan manuver Dix-Hallpike untuk mendeteksi vertigo.
- Posturografi, dengan meminta Anda menjaga keseimbangan tubuh di atas tempat khusus untuk melihat adanya gangguan pada sistem keseimbangan tubuh.
Jika diperlukan, dokter akan meminta Anda menjalani tes darah untuk mendeteksi adanya infeksi atau tes lain untuk melihat kondisi jantung dan pembuluh darah.
Apa pengobatan kepala kliyengan?
Kepala kliyengan biasanya bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan dari dokter. Ini karena dalam beberapa minggu, tubuh mulai bisa beradaptasi dengan penyebab kepala kliyengan.
Untuk membantu meredakan kondisi ini, segelas air adalah solusi terbaik. Selain air, cairan tubuh bisa berasal dari makanan, seperti buah, sayur, dan sup.
Makan camilan atau minum jus juga bisa membantu Anda untuk menormalkan kembali gula darah.
Hindari perubahan posisi tubuh secara tiba, misal saat ingin duduk atau berdiri. Lakukan kegiatan secara perlahan dan perbanyak istirahat.
Jika kepala kliyengan terjadi cukup parah hingga membuat Anda tidak nyaman, sebaiknya konsultasi ke dokter.
Dokter akan memberikan penanganan sesuai masing penyebabnya. Berikut beberapa pengobatan kepala kliyengan yang mungkin disarankan oleh dokter.
- Mengganti obat dengan obat lain atau menyesuaikan kembali dosis obat untuk menghentikan efek samping penggunaan obat.
- Memeriksa kadar gula darah secara rutin dan minum obat untuk penderita diabetes.
- Menjalani operasi jika kondisi yang dialami cukup parah.
Selalu ikuti anjuran dari dokter saat mengonsumsi obat-obatan. Jangan mengganti atau mengubah dosis obat tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.